Dunia dan mimpi kecil
Tulisan
ini diawali dari obrolan singkat tak bermutu di kantin kampus. Sekedar mengisi
waktu luang dengan mengobrol ditemani segelas teh di tengah keramaian kantin
yang panas adalah suatu kenikmatan tersendiri.
Seperti biasa, untuk menghabiskan waktu saya dan teman saya memesan
segelas teh dan duduk di salah satu bangku kantin, dan dari situ lah beberapa
obrolan tak bermutu ini berjalan.
Berbagai
topik dialog mulai mengalir silih berganti, sampai salah satu teman saya mulai
berbicara tentang one world order.Tentang free mason dan pergerakan nya yang
menguasai dunia. Tentang sistem yang sudah terbentuk dan membuat kehidupan
manusia teratur menjadi seperti ini.
Sejujurnya saya agak malas untuk mendengarkan dialog seperti ini, karena saya
belum begitu tertarik ke dalam nya. Bagi ku semua itu tertlalu besar dan otak ku pun
terlau berat untuk memikirkan nya.
Dan
akhirnya pembicaraan pun sampai pada kata sukses. Kata sukses saat ini
sepertinya sudah menjadi mimpi tiap orang. Sebagai mahasiswa sukses mungkin
berarti berhasil lulus dengan predikat cumlaude, kemudian mendapatkan pekerjaan
dengan posisi tinggi dengan upah yang tinggi pula. Sukses sekarang identik
dengan keberhasilan mencapai kekayaan, kejayaan dan kekuasaan. Hal ini
sebenaranya cukup ditentang oleh teman saya.
Teman
saya berpendapat jika, kata sukses diganti dengan kata bernilai. Bernilai
disini berarti kita mampu memberikan sesuatu bagi sekitar. Dalam keadaan
bagaimanapun orang yang bernilai pasti mampu memberikan sesuatu, entah itu
sesuatu yang besar atau kecil.
Saya
juga setuju dengan konsep bernilai tersebut.
Menjadi seorang yang bernilai mungkin bisa menjadi tujuan saya untuk
masa depan. Seperti tujuan saya kuliah yang sebenarnya tak begitu jelas ini, saya mengambil sedikit mimpi untuk tujuan
kuliah saya. Ya, mimpi, sebuah mimpi untuk memberika.n sesuatu. Sebenarnya saya
tak perduli jika saya sekarang ini saya bersekolah di universitas ternanama di
negeri ini. Saya hanya ingin belajar dengan senag dan menikmati hidup, baik
saat ini atau ke depan nya.
Mimpi
saya kedepan pun tak begitu rumit namun seperti nya juga terlalu tinggi . Bagi
saya mimpi terbesar saya hanya pergi keluar dari negeri ini barang sejenak.
Pergi ke sebuah negeri di belahan dunia lain yang tak populer bagi orang-orang
di negeri ini. Pergi ke sana dan menikmati keadaan nya sambil mengenal kan
negeri ini di sana. Ya, setidak nya ada satu orang sudah meluangkan waktu nya
untuk secara jujur mengenalkan negeri ini kepada orang-orang itu bukan ?
Untuk mimpi yang lebih kecil, tepat
nya pekerjaan yang saya inginkan juga tak begitu bergengsi. Terinspirasi dari
study tour pada kelas 2 SMA, yang memilki keinginan untuk menjadi seorang
pemandu wisata. Seseorang yan ceria dan penuh lelucon segar yang mampu
menghibur orang-orang yang ia dampingi. Ya aku inggin melanglang buana ke
berbagai tempat, mengenal banyak orang dan berbagi keceriaan bersama.
Walaupun
mimpi ku saat ini masih seperti itu. Namun semoga itu merupakan mimpi yang
mampu aku wujudkan untuk dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar