Bukan Hanya sebuah Pentas Musik
Sudah cukup banyak pentas musik
yang saya datangi, mulai dari gigs kecil-kecilan, pentas seni SMA , sampai
konser musik yang lumayan besar. Yang belum saya datangi adalah konser musik
besar dengan bintang tamu kelas dunia dan tiket yang lumayan mahal pula, di
samping itu saya juga belum mendatangi acara musik buatan televisi, alasan nya ya karena saya tidak begitu cocok
dengan selerea musik arus mayoritas saja.
Adapun salah satu acara musik di televisi mempunyai acara berkonsep
musik live yang sesekali menampilkan musik ska/reggae/rock yang saya sukai,
tetapi saya belum sempat mellihat acara tersebut secars langsung.
Oke, kali ini saya ingin
menceritakan tentang pentas seni, ya sebuah pentas kesenian yang umumnya
diselenggarakan oleh pelajar sebagai ajang apresiasi seni dan kebudayaan . Di
tempat saya dulu bersekolah, pentas seni atau pensi ini sangat lekat dengan
pentas musik, baik itu musik dari band internal sekolah atau dengan mengundang
band tamu dari lokal maupun bintang tamu
kelas nasional. Pensi suatu sekolah biasanya juga sering dijadikan
sebagai ajang gengsi sekolah, pentas
seni yang sukses memuaskan semua pihak baik sekolah, panitia, penonton, dan
bintang tamu umunya akan dikenang dan dijadikan contoh oleh sekolah
lainya. Musik yang ditampilkan di pensi
biasanya beranekaragam, biasanya tergantung dari keinginan dari siswa sekolah
atau panitia untuk memilih bintang tamu yang akan diundang.
Pentas Seni atau pensi adalah
salah satu tempat pelajar mencurahkan ekspresi seni dan budaya yang mereka
milki. Seni dan budaya tersebut tak hanya seni dan budaya tradisional tetapi
juga budaya urban atau modern. Ya walau sepertinya budaya dan kesenian
tradisional bisa dibilang kurang menarik bsgi sebagian pelajar, tetapi ada juga
yang tertarik bahkan ikut ambil bagian dalam seni dan budaya tradisional
dibandingkan dengan budaya modern.
Pensi untuk saya juga busa
dijadikan ajang ekspresi saya. Saya bisa bernyanyi bersama teman-teman dengan
musik yang saya sukai. Selain itu juga merupakan support atau dukungan kecil
dari saya untuk musik yang saya sukai, karena saya tidak bisa memainkan alat
musik dengan baikbernyanyi dan menari mengikuti irama pun sudah cukup
baik. Setiap Pensi biasanya mempunyai suatu
hal untuk dikenang, hal itu biasanya peristiwa unik selama pensi seperti aksi
bintang tamu, atau hal-hal kecil yang menarik laimya.
Pensi yang paling saya kenang
dan ingin terus saya datangi, tentu saja adalah AKSEN. AKSEN adalah Ajang
Kreasi Seni, sebuah pensi produk SMA saya yang terletak di bekas kuburan
belanda di Kota Solo. Saya sudah dua kali
menikmati Aksen, yaitu semasa saya kelas X dan Kelas XII. Ketika Aken tahun 2008 bintang tamu nya
adalah Alone At last, yang menarik perhatian saya waktu itu adalah band
pendukung seperti The Chrampoelz yang merupakan produk asli SMA saya dan The
Mobster, band ska asli Solo yang membius saya untuk enikmati musik jamaika
hingga saat ini. Pada tahun 2010, kedua
band tersebut kembali tampil memuaskan di Aksen yang kala itu mengundang The
Banery.
Kenangan pentas saat itu pun
masih membekas dan masih bisa disebut sebagsi salah satu gigs terbaik yang saya
alami. Dan pastinya merupakan suatu
kebanggan pernah menjadi bagian terkecil di acara hebat ini.
Dan ini sebuah video penampilan salah satu band " Stabilo Fain" yang tampil di Aksen 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar