Tak Kenal ? Mari Bersenang-senang
Istilah "Tak kenal, maka tak sayang" pasti sudah sering kita dengar. Kata-kata tersebut sering diucapkan untuk memulai suatu perkenalan, dengan harapan setelah kita mengenal seseorang kita bisa makin dekat, mengerti,memahami,menyanyangi,dst. Dengan mengenal orang lain, kita bisa tahu banyak hal seperti pengetahuan, pengalaman, serta pandangan hidup orang tersebut, kita bisa belajar banyak hal dari orang lain tentunya. Selain itu kita bisa menghabiskan waktu bersama, bergembira dengan melakukan hal hl yang kita suka.
Lalu, bagaiamana dengan orang-orang yang tidak kita kenal? orang yang kita temui di suatu tempat, suatu waktu yang kita tidak kenal sama sekali, apakah kita bisa bersenang-senang dengan mereka ?
Tentu saja bisa, seperti yang saya alami di sebuah malam minggu itu. Malam minggu itu saya meluncur menuju sebuah konser musik di tengah kota. Jika para penonton sudah datang bergerombolan dengan atribut masing masing, dengan baju yang seragam dengan kelompoknya, saya hanya datang sendiri. Ya hanya sendiri, ditambah dengan baju putih yang cukup mencolok di tenghah kerumunan tersebut, tentu saya bukanlah anacaman yang berarti jika terjadi kericuhan di tengah konser. Saya justru dapat bersenang senang bersama orang-orang yang tidak saya kenal, berbagi tawa dan bergembira bersama dengan hati yang tulus.
Oke, walau sendiri, saya sudah biasa melakukan hal ini. Badan sudah disisapkan untuk menerima berbagai hantaman ketika musik mulai menghentak dan penonton mulai bergerak liar. Sedikit trauma terhadap peristiwa konser sebelumnya ketika saya tidak siap ketika penonton mulai menari liar yang membuat saya beberapa kali tersungkur waktu itu. Belajar dari pengalaman tersebut kali ini harus punya persiapan, dengan mencari posisis aman, dan menghindari orang yang kiranya "berbahaya" di konser musik itu.
Konser pun dimulai Aksi liar pun dimulai. Teriaka, lompatan, body surfing, lingkaran manusia, terus bergerak liar mengikuti musik yang menghentak. Kebetulan band Punk-melodic dari kota tetangga ini memilki penggemar yang sangat fanatik. Saya juga mengikuti keliaran tersebut, menikmati alunan musik dengan melomapat dan bergerak mengikuti lagu. Beberapa kali saya tak sengaja mengenai orang di sekitar saya. Saya pun hanya bisa meminta maaf dengan tangan dan menunjukan dua jempol saya. Untunglah saya dimaafkan, dan dimaklkumi dengan balasan acungan jempol dari orang tersebut.
Band Terakhir pun mulai memasuki panggung, sebuah band reggae-ska yang juga dari kota tetangga. Setelah tadi cukup merasa puas dengan musik rock, saatnya berpesta dengan yang satu ini. Musik mulai dimainkan, saya benyanyi bersma beberpa orang, menari, berlari sambil membuat lingkaran, yang pada intinya kami bersenang senang. Tidak ada perasaan curiga saat itu bahwa mereka adalah orang asing. Tolong enolong pun juga terjadi, jika salah satu orang disekitar kita terjatuh, pasti ada yang coba melindungi supaya kita tidakterinjak oleh yang lain.
Walau mereka tidak saya kenal, tetapi mereka sudah seperti teman, ya teman yang menjaga, dan berbagi kebahagiaan bersama, setidaknya dalam waktu kurang dari satu jam itu, mereka sudah memberi hal yang berharga, dan kami tidak saling mengenal sebelumnya atau sesudanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar