Sabtu, 14 Juli 2012

Kereta Kencana World Music Festival

Kretakencana World Music Festival

Wilayah Surakarta akhir-akhir ini memang sedang ramai dengan event budaya. Setelah menyelengarakan Solo Batik Carnival 5  di Stadion Sriwedari dan sepanjang Jalan Slamet Riyadi di Kota Solo pada tanggal 30 Juni yang dipadati oleh ribuan masyarakat.  Kini di awal bulan Juli kembali sebuah event berskala Internasional digelar di wilayah Surakarta. Kretakencana World Music Festival, sebuah event musik international yang menampilkan musisi dunia dan juga penampilan spesial dari para musisi dalam negeri.  

Kretakencana World Music Festival (KWF) berlangsung lima hari dari tanggal 4-8  Juli 2012 di bekas Pabrik Gula Colomadu Karanganyar.  Event ini adalah  event musik ethnik international pertama yang berlangsung di Karanganyar.  Menampilkan totsl 16 delegasi, yang terdiri dari 3 delegasi internasional dan 13 delegasi dalam negeri,  event ini memiliki konsep sebagai tempat seniman musik bertemu musisi lain sertta berbagi ilmu dengan masyarakat. 

Berikut ini daftar delegasi yang berpartisipasi dalam Keretakencana World Music Ferstival : 

¨ Jamel Mohaed ( Drum n Wind ) - USA            ¨ Etnoensemble – Solo
¨  Dr Avijit Ghosh – India                                     ¨ Golden Water – Solo
¨ Rhythm De Pasion – Singapura                        ¨ Hudoq – Kalimantan Timur
¨ Ully Sigar Rusady – Jakarta                               ¨ Karawitan 212 – STSI Bandung
¨ Balawan – Bali                                                    ¨ Bahana Etnik – Padang Panjang
¨ Ayu Laksmi – Svara Semesta – Bali                 ¨ Angklung Paglak – Banyuwangi
¨Ensemble I La Galigo – Makassar                     ¨Dedek Gamelan Orchestra – Solo
¨ PSM Voca Erudita – Solo                                  ¨Sa’unine String Orchesta – Jogjakarta

Saya berkesempatan untuk melihat acara ini pada tanggal 6 Juli 2012, atau hari ke tiga dari event ini. Setelah membayar biaya parkir Rp. 2000 , saya kemudian mengantri tiket masuk. Tiket masuk ke dalam area KWF ini gratis, hanya saja karena kapasitas yang terbatas, pengunjung harus mengambil tiket terlebih dahulu di tiket box yang sudah disediakan.  Pengunjung juga bisa mengambil tiket di tempat penyelenggaran di Pabrik Gula Colomadu mulai sore hari.  Untuk pengunjung yang belum memilki tiket masuk seperti saya, mereka dipersilakan untuk mengantri tiket tambahan dari panitia yang disesuaikan kapasitas area pertunjukan.  




Setelah memasuki area pertunjukan , saya takjub melihat panggung pertunjukan. Panggung di desain dengan megah di kompleks Bekas Pabrik Gula yang dibangun tahun 1861 ini. Didukung dengan tata lampu yang indah, Satu per satu penampil mulai tampil.  Diawali dengan penampilan dari Rhytm De Pasion, yang menampilkan kombinasi dari alat musik modern dan perkusi. Grup dari Singapura ini menghibur para penonton dengan menampilkan berbagai genre musik dalam aksi mereka.



Dr Avijit Gosh dari India kemudian tampil dengan memainkan musik tradisional Ibndia.  Penonton diajak menikmati alunan dari petikan alat musik khads India.  Pada penampilan ketiga, Jamel Mohamed deng Drum n Wind, berkolaborasi dengan Bahana Etnik dari Padang Panjang.  Acara Kretakencana World Music Festival hari ketiga pun ditutup oleh penampilan Balawan. Musisi dari Bali ini menyuguhkan permainan gitar yang sangat apik dipadukan dengan gamelan bali. Penampilan Balawan  yang apik  mengundang tepuk tangan dan decak kagum para penonton  dan menutp KWF di hari ketiga.


Selama lima hari penyelenggaraan, KWF dapat menarik animo masyarakat.   Meskipun lokasinya di luar kota Solo, tetapi antusiasme masyarakat terlihat dari penonton yang memadati area Pabrik Gula Colomadu.  Semoga setelah acara ini selesai pesan bahwa musik adalah bahasa universal makin tersebar dan membawa pesan perdamaian di seluruh dunia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate