Kretakencana World Music Festival
Wilayah Surakarta akhir-akhir ini memang sedang ramai
dengan event budaya. Setelah menyelengarakan Solo Batik Carnival 5 di Stadion Sriwedari dan sepanjang Jalan
Slamet Riyadi di Kota Solo pada tanggal 30 Juni yang dipadati oleh ribuan masyarakat. Kini di awal bulan Juli kembali sebuah event berskala Internasional digelar di wilayah Surakarta. Kretakencana World Music
Festival, sebuah event musik international yang menampilkan musisi dunia dan
juga penampilan spesial dari para musisi dalam negeri.
Kretakencana World Music Festival (KWF) berlangsung lima
hari dari tanggal 4-8 Juli 2012 di bekas Pabrik
Gula Colomadu Karanganyar. Event ini
adalah event musik ethnik international
pertama yang berlangsung di Karanganyar.
Menampilkan totsl 16 delegasi, yang terdiri dari 3 delegasi
internasional dan 13 delegasi dalam negeri,
event ini memiliki konsep sebagai tempat seniman musik bertemu musisi
lain sertta berbagi ilmu dengan masyarakat.
Berikut ini
daftar delegasi yang berpartisipasi dalam Keretakencana World Music Ferstival
:
¨ Jamel
Mohaed ( Drum n Wind ) - USA ¨
Etnoensemble – Solo
¨ Dr Avijit Ghosh – India ¨ Golden Water – Solo
¨ Rhythm
De Pasion – Singapura ¨ Hudoq
– Kalimantan Timur
¨ Ully
Sigar Rusady – Jakarta ¨ Karawitan
212 – STSI Bandung
¨
Balawan – Bali ¨ Bahana
Etnik – Padang Panjang
¨ Ayu
Laksmi – Svara Semesta – Bali ¨
Angklung Paglak – Banyuwangi
¨Ensemble
I La Galigo – Makassar ¨Dedek
Gamelan Orchestra – Solo
¨ PSM
Voca Erudita – Solo ¨Sa’unine
String Orchesta – Jogjakarta
Setelah memasuki area pertunjukan , saya takjub melihat panggung pertunjukan. Panggung di desain dengan megah di kompleks Bekas Pabrik Gula yang dibangun tahun 1861 ini. Didukung dengan tata lampu yang indah, Satu per satu penampil mulai tampil. Diawali dengan penampilan dari Rhytm De Pasion, yang menampilkan kombinasi dari alat musik modern dan perkusi. Grup dari Singapura ini menghibur para penonton dengan menampilkan berbagai genre musik dalam aksi mereka.
Selama lima hari penyelenggaraan, KWF dapat menarik animo
masyarakat. Meskipun lokasinya di luar
kota Solo, tetapi antusiasme masyarakat terlihat dari penonton yang memadati
area Pabrik Gula Colomadu. Semoga
setelah acara ini selesai pesan bahwa musik adalah bahasa universal makin
tersebar dan membawa pesan perdamaian di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar